Mahasiswi HI Sukses Menyelesaikan Program MSIB Kampus Merdeka

Uncategorized

Pekanbaru (Humas) Monica Putri Firyanata – Salah satu mahasiswi prodi Hubungan Internasional Angkatan 2021 telah berhasil menyelesaikan program MSIB kampus Merdeka oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Batch 6 yang dilaksanakan pada tanggal 16 Februari-30 Juni 2024.

Program yang diikuti selama lima bulan ini yaitu Studi Independen Bersertifikat WALLACEA PROJECT: ECOREGION DEVELOPMENT IN SULAWESI, dengan kegiatan Net Zero Hero – A Renewable Energy oleh PT. Amati Karya Indonesia. Sebanyak 350 peserta dari 7741 mahasiswa yang mendaftar dari seluruh universitas di Indonesia terpilih untuk bergabung pada program Net Zero Heroes.  Banyak desa di Indonesia saat ini belum memiliki akses listrik yang layak, keterbatasan akses energi dan dampak perubahan iklim menyebabkan berbagai efek kesenjangan bagi masyarakat desa semakin meluas seperti gagal panen, kelaparan, penurunan kualitas pendidikan hingga pada kualitas hidup dan kemisikinan yang semakin tinggi. Hal inilah yang melatarbelakangi terbentuknya program Net Zero Heroes, mulai dari literasi dan bantuan penerangan kawasan desa 3T untuk mengoptimalkan kegiatan penyejahteraan masyarakat.

Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk dapat terlibat serta memberikan ide dan kontribusi bagi kelangsungan bumi yang sedang mengalami ecosystem collapse dan climate crisis dengan membentuk proyek energi bersih terbarukan yang berfokus pada energi listrik. Program Net Zero Hero ini mendukung empat Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah ditetapkan oleh United Nations untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di tingkat global, yaitu No Poverty (1), Decent Work and Economic Growth (8), Life on Land (15), serta Responsible Consumption and Production (12).

Sebagai syarat akhir kelulusan dari program ini, peserta dalam setiap kelompok harus membentuk proyek energi bersih terbarukan bagi desa 3T yang dipilih. Pada kesempatan ini, kami memilih Desa Teineman, Kecamatan Wuar Labobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Masyarakat desa ini sebagian besar bekerja sebagai nelayan dan pemanen rumput laut. Masalah utama di desa ini yaitu tidak adanya akses listrik yang memadai, tidak adanya mesin pengawet hasil laut (freezer), dan mesin pengering rumput laut (dryer). Maka, sebagai solusi permasalah di desa ini, kami membentuk proyek energi terbarukan yaitu “ SUNSEA HARVEST: Energi Terbarukan untuk Meningkatkan Ekonomi Desa Teineman”. Misi proyek ini adalah membentuk PLTS Off-Grid 4 KW yang akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, pemerintah desa, kontraktor listrik, masyarakat, dan investor. Untuk mendapatkan informasi yang akurat, kami melakukan wawancara kepada masyarakat desa tersebut. Sejalan dengan pembangunan PLTS, freezer dan dryer juga akan dipasang dengan memanfaatkan energi listrik dari PLTS. Sehingga, perekonomian desa akan terus berkembang dan berkelanjutan. Sunsea Harvest ini mendukung tiga SDG’s, yaitu Affordable and Clean Energy (7), Decent Work and Economic Growth (8), dan Sustainable Cities and Communities (11). Final project akan dipresentasikan saat Demo Day sebagai tugas akhir dari program ini.(Mnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *